Bunga Dan Tembok Wiji Thukul

Masih dalam edisi partikular kisah Wiji Thukul. Sehabis kami membahas tentang puisi "Peringatan", "Lantunan Akar Rumput", dan "Perkembangan Slamet Riyadi Solo". Siapa ini kami akan membahas mengenai tembang terkenal lainnya mulai sejak Thukul. Puisi itu adalah:Anak uang dan Tembok.

Tentu, sekufu seperti tembang-sajak terdahulunya, suara lantang dan mumbung kepahlawanan masih terlihat jelas di puisi ini. Puisi yang dibuat sreg waktu 1987-1988 ini ialah sebuah potret menggelandang tentang rukyah sendiri Thukul terhadap pembangunan yang digalakkan pemerintah.

Puisi ini mengibaratkan rakyat kecil sebagaibunga,yang bertunas tanpa diharapkan oleh para tuan rumah. Bunga yang dicabut dan disingkirkan dari tanahnya seorang. Di lain pihak, puisi ini mengibaratkan sang penguasa sebagaitembok, yang menggusur rente berpokok tanahnya seorang.

Sebuah cerita pilu.

Namun, di akhir sajaknya, Thukul memasrahkan nasib untuk pembaca, bahwa si bunga yang tercabut itu, ki ajek menebarkan benihnya. Benih sukma nan akan terus bergelora di masa depan kelak, merongrong keangkuhan tembok penguasa.

Sebuah puisi yang pada kenyataannya terbukti benar masa ini. Kehidupan Wiji Thukul bersama 12 organisator lainnya yang hilang secara mistis di waktu 1997-1998, terus berkobar sebatas orde baru berakhir. Turun di tangan rakyat.

Kali, tembangbunga dan temboktulisan Wiji Thukul ini adalah sebuah tonggak perjuangan masyarakat mutakhir. Boleh jadi kita lain mengalaminya secara langsung, namun membacanya di masa ini, akan menjadi sebuah mesin perian yang berilmu, lakukan membawa kita kepada suasana pemberontakan itu. Pertampikan itu. Keadaan penuh talenta itu.

Sahabat, inilah Puisi Bunga dan Tembok karya Wiji Thukul.

BUNGA DAN TEMBOK

Seumpama rente
Kami merupakan anakan yang tak
Kau hendaki bertunas
Dia lebih gemar membangun
Rumah dan merampas lahan

Bak bunga
Kami adalah bunga yang tak
Kau kehendaki adanya
Engkau bertambah suka membangun
Adimarga dan pagar besi

Seumpama anakan
Kami adalah anak uang yang
Dirontokkan di bumi kami sendiri

Jika kami anakan
Engkau yaitu tembok itu
Tapi di tubuh tembok itu
Telah kami sebar biji-biji
Suatu momen kami akan tumbuh bersama
Dengan keyakinan: engkau harus lebur!

Dalam keyakinan kami
Di manapun – kediktatoran harus tumbang!

Bunga Dan Tembok Wiji Thukul,

Source: http://pmkri-purwokerto.or.id/puisi-bunga-dan-tembok-karya-wiji-thukul/

Posted by: zimmermananover48.blogspot.com

0 Response to "Bunga Dan Tembok Wiji Thukul"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel